Alhamdulillah, selama dua hari
terakhir saya masih diberikan kesehatan dan kemudahan, sehingga bisa melakukan
perjalanan panjang PP Banda Aceh – Lhokseumawe. Selama dalam perjalanan
tersebut saya tidak sempat mengupdate pembahasan hadis-hadis Arbain Imam
Nawawi.
Kita lanjut ke hadis nomor 38
sebagai berikut :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
radhiallahu anhu, beliau berkata, bersabda Rasulullah SAW:
إنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ: "مَنْ
عَادَى لِي وَلِيًّا فَقْد آذَنْتهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إلَيَّ عَبْدِي
بِشَيْءٍ أَحَبَّ إلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلَا يَزَالُ عَبْدِي
يَتَقَرَّبُ إلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْت
سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ
الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي
لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
Yang artinya kurang lebih :
Sesungguhnya Allah berfirman,
barang siapa menjadi musuh dari kekasih Allah, maka Allah mengumumkan perang
pula bagi yang memusuhi kekasihnya. Tidak ada yang lebih mendekatkan hamba
dengan Allah kecuali melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan
baginya. Manakala hamba mempertahankan kendekatannya kepada Allah dengan
menambahkan amalan-amalan yang sunnah, maka Allah semakin mencintai si hamba.
Jika Allah sudah mencintai si hamba, maka Allah meningkatkan kualitas
pendengarannya, meningkatkan kualitas penglihatannya, meningkatkan kualitas
pekerjaannya, dan meningkatkan kualitas usahanya. Apa bila si hamba meminta
kepada Allah, tentu akan dikabulkan. Bila ia memohon perlindungan kepada Allah,
tentu Allah akan melindunginya.
Siapakah protetipe kekasih
Allah yang paling mudah untuk kita kenal? Tentu Rasulullah SAW. bila kita
memusuhi Rasul, sama dengan memusuhi Allah, tentu semua paham. Tapi siapakah
para kekasih Allah selain rasulullah? Adalah para ulama, pemimpin yang amanah,
saudara kita sesama muslim yang boleh jadi lebih tinggi derajatnya di sisi
Allah dibandingkan dengan kita. Merekalah para kekasih Allah, yang perlu kita
jaga diri kita, jangan sampai menjadi musuh mereka lahir dan batin, sehingga
Allah tidak memurkai kita.
Bagaimana mereka bisa sampai
kepada derajat yang begitu mulia? Mungkinkah kita menjadi kekasih Allah juga?
Dalam lanjutan hadis tersebut Allah memberikan petunjuk, bahwa barang siapa
menunaikan semua kewajiban yang telah ditetapkan seperti shalat, puasa, haji,
zakat, berbakti kepada orang tua, jihad fi sabilillah dsb akan dicintai oleh
Allah.
Namun, bila kita ingin naik
kelas ke tingkat yang lebih tinggi, ke level yang lebih dekat dengan Allah,
dibandingkan dengan posisi saat ini, kita perlu memperbanyak amalan-amalah
sunnah. Sebagai contoh, melaksanakan shalat sunnah selain shalat wajib. Melaksanakan
puasa sunnah selain puasa wajib. Mendawamkan membaca Alquran, bersedakah dan
menyantuni fakir miskin, serta berbagai kebaikan lainnya.
Jika kita mampu melakukannya
secara konsisten, insya Allah akan menjadi orang yang dicintai Allah, sehingga
karunia Allah kepada kita semakin melimpah. Dalam hadis di atas diumpamakan
Allah menjadi alat pendengaran bagi orang yang dicintai-Nya, penglihatan orang
tersebut adalah penglihatan-Nya, kaki dan tangan orang tersebut adalah kaki dan
Tangan-Nya.
Ibarat tersebut, mungkin bisa
dipahami sebagai berikut: pemahaman pertama, sebagaimana terjemahan saya di
atas. Kulitas pendengaran, penglihatannya, dan perbuatannya menjadi semakin
baik. Pendengarannya bisa lebih sehat, atau bisa mendengar ilham atau bisikan
malaikat. Pandangannya lebih sehat, atau bisa melihat dengan izin Allah,
hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa. Pekerjaannya menjadi lebih
berkah, mungkin saja sentuhan tangannya bisa menyembuhkan orang sakit, wallahu
a’lam.
Pemahaman kedua: pada
hakikatnya semua anggota tubuh kita adalah milik Allah. Tangan, pendengaran,
kaki, mata dan sebagainnya yang lahir pada tubuh manusia adalah milik Allah,
karena manusia adalah milik Allah. Pada manusia biasa, baik mata, telinga, kaki
dan tangan masih mengikuti kehendak nafsu manusia yang seringkali tidak sesuai
dengan ketentuan hukum-hukum Allah. Boleh jadi, ketika Allah sudah mencintai
seorang manusia, maka dikaruniakan kepada orang tersebut keselerasan antara
kehendak nafsu dan gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan hukum-hukum Allah.
Wallahu a’lam.
Intinya, jika Allah sudah
sayang kepada kita, apapun yang kita minta kepada Allah akan dikabulkan, atau
paling tidak kita akan meminta kepada Allah apa yang pantas kita minta sehingga
tidak ada penolakan. Kita berdoa seperti doanya Nabi Nuh As untuk berlindung
kepada Allah dari meminta sesuatu yang tidak pantas.
Dalam kontek bulan ramadhan,
ini merupakan momentum yang sangat baik mendekatkan diri kepada Allah, sehingga
kita bisa lulus sebagai manusia yang bertakwa, amin.
Sekali lagi, ini adalah
pemahaman saya yang dangkal, wa billahi taufiq wal hidayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar