Minggu, Desember 28, 2008

Rindu Pulang

Ketika sebahagian tugas telah selesai, dan rombongan demi rombongan jamaah haji berangkat kembali ke tanah air, segumpal rasa membuncah di dada, semakin lama semakin kuat....

rindu pulang juga rupanya, hehe...

waktupin terasa berjalan lebih lambat, banyak yang termenung, terpaku... kalo sudah ngumpul maka yang dibicarakan adalah sepurtar kepulangan, sudah pasti gak jadwalnya, berapa berat bagasinya, oleh-olehnya apa?

rindu kampung halaman, rindu ortu, rindu istri, rindu teman-teman....

semoga kerinduan ini adalah alamat baik bagi kebaikan di masa mendatang

Allahumma barik lana fima a'thaitana....

Mahasiswa di Negeri Orang

Pada saat pulang shalat subuh dari Masjid Nabawi, secara kebetulan saya berjumpa dengan teman-teman mahasiswa yang kuliah di sekitar timur tengah, mereka adalah teman-teman saya ketika kuliah dahulu di banda aceh.

Mereka di samping melaksnakan ibadah haji dan umrah, juga sekalian mencari pekerjaan guna menambah biaya belajar dan biaya hidup yang rata-rata tinggi.

Saya salut dengan kegigihan mereka berjuang, tidak hanya untuk sekedar bertahan hidup, tapi juga untuk mencari ilmu guna perubahan yang lebih baik di negeri kita di masa yang akan datang.

sayangnya, saat ini, masyarakat kita kurang menghargai ilmu pengetahuan. tpolok ukur mereka adalah uang, kekayaan, dan jabatan.

ada beberapa teman yang telah kembali ke Indonesia tidak mendapatkan apresiasi yang memadai, akhirnya kembali melanjutkan hidup dan kiprah di negeri orang.

teman-teman, suatu saat ketika kalian kembali, saya berharap bisa membantu kalian lagi...

Madinah Almunawarah


Alhamdulillah, Setelah proses pemberangkatan jamaah haji dari makkah ke jeddah dan madinah di anggap mendekati akhir, maka petugas-petugas yang ada di Makkah dijadwalkan melaksanakan ziarah ke Madinah Al-Munawarah selama lebih kurang 30 jam.

Pagi-pagi kita berkumpul di kantor Daker, sekitar jam 9 pagi kita beranmgkat. Di tengah perjalanan, bus yang kami tumpangi sempat mengalami ban pecah, setelah diperbaiki selama satu jam, bus kembali melaju.... Jam 4 sore kita tiba di Madinah.

Para peziarah dijamu oleh para petugas dari Daker Madinah, baru kemudian diantar ke pemondokannya masing-masing. selanjutnya masing-masing bebas menentukan rutenya sendiri.

saya mengejar shalat ashar di Masjid Nabawi menjelang waktu magrib. saya berniat mengkhatamkan al-quran yang telah saya mulai dari Mekkah seminggu yang lalu. Alhamdulilla, niat itu kesampaian sesaat sebelum shalat jumat keesokan harinya. kita ke Madinah tanggal 25 Des 2008.

Ba'da Jumat, setelah makan siang bersama, petugas-petugas Makkah kembali menaiki bus (ada 3 bus) untuuk pulang dengan rute ziarah ke Jabal Uhud, Masjid Quba, dan kebun kurma... (gak tau di mana...)

Jam 11 malam kita sudah tiba lagi di Makkah al-Mukarramah.

Selasa, Desember 16, 2008

Laptopku Sayang



Alhamdulillah bisa berhaji, dan syukurnya, tugas-tugas administrasi dapat berjalan dengan baik dan lancar, dengan dukungan laptop sederhana saya.

tampa sengaja, laptop saya dan komputer PC yang ada di sektor kami terinfeksi virus yang belum terdeteksi oleh sebahagian besar antivirus, demikian pengalaman saya ketika mengirimkan sampelnya untuk ke salah satu situs yang melayani scanning file dengan lebih kurang 35 antivirus.

virus ini, pertama-tama melumpuhkan antivirus yang ada di dalam system operasi windows, lalu menungganginya, sekaligus mengambil alih kewenangan administrator komputer. masih untung, laptop saya masih bisa dipakai bekerja, sedangkan PCnya macet total.

setelah mengupload beberapa file penting melalui email, rencananya laptop ini nantinya akan saya format ulang saja, karena susdah lebih sebulan usaha saya membersihkannya tidak membuahkan hasil yang berarti.

Saya anggap data-data saya di komputer ini, demikian pula kesan-kesan dalam bekerja selama ini kafarat bagi dosa-dosa saya terdahulu.

sebagaimana haji lahir sebagai manusia yang baru, sepertinya laptop saya juga mesti direborning menjadi baru, Insya Allah.....

Mengintip Bulan di Bukit Batu


Hampir semua orang menganggap bulan indah. Bahkan perumpamaan-perumpamaan terindah, wanita, dibandingkan dengan bulan. Manusia sungguh terpesona dengan bulan. Kenapa? Karena manusia tinggal jauh dari bulan.

Bumi ini, sesungguhnya, jauh lebih baik dari pada bulan. Bumi adalah tempat terbaik kedua setelah surga yang ditinggalkan nenek-moyang manusia. Tapi, kerapkali manusia tidak bisa menghargai bumi. Kenapa? Karena manusia tinggal di bumi.

Jika kita turun satu tingkat, ke kelompok binatang pemamah biak, maka sungguh, bagi mereka, rumput di padang seberang, sungguh lebih hijau dan segar dibandingkan rumput yang sedang dikunyahnya.

Bagi makhluk yang berpenyakit, anak-anak tetangga jauh lebih patuh dan sopan dari anak-anaknya sendiri. Istri temannya jauh lebih cantik dan perhatian dari pada istri temannya sendiri. Suami sepupunya sajuh lebih tampan dan kaya dari suaminya sendiri. Orang tua teman-temannya jauh lebih sayang dari pada orang tuanya sendiri.

Manusia terlalu sering berdiri di bukit batu, mengimpikan hal-hal yang jauh dan tinggi, suatu tempat yang hanya mungkin dihuni oleh hayalan, tapi tak mungkin dipijak oleh kaki telanjang. Padahal, bila umur manusia telah berakhir, dia akan dibaringkan ditempat yang sering dilewati oleh kaki-kaki telanjang.

Apa artinya manusia tidak boleh bermimpi? Memiliki cita-cita? Dan menggantung harapan? Itu adalah fitrah manusia. Namun sebelumnya, manusia harus menyembuhkan penyakit yang bersarang dalam jiwanya. Mengingat kembali tujuannya diciptakan ke dunia, fungsinya di bumi, dan tujuan akhirnya nanti. Manusia harus beragama untuk meluruskan mimpi-mimpinya, manusia membutuhkan petunjuk untuk merealisasikan cita-citanya. Harapan manusia harusnya digantung pada kaitan yang tidak akan lapuk dan usang oleh waktu.

Manusia memiliki bulan di wajahnya, mata hari di dadanya, biji matanya adalam bintang cemerlang. Pada saat yang sama, manusia berpijak di atas tanah yang subur, yang dialiri oleh sungai-sungai waktu yang mengandung butiran-butiran pengatahuan.

Manusia, jangan lalai…… Allah mengutusmu ke bumi sebagai menteri. Kamu telah menikmati fasilitas dan kemudahan dari Allah untuk menjalankan tugas-tugasmu. Suatu hari, berlembar-lembar kertas akan menjejali kesadaranmu, prestasimu atau pengkhianatanmu.

Manusia, karena kamu tidak sendiri di bumi Allah, kamu juga harus belajar menjadi menteri bagi saudara-saudaramu, para menteri muda yang akan memperlancar tugas-tugasmu, dan mengambil alih tanggungjawabmu di hari tua.

Manusia, kamu juga harus bisa membagi rezeki dan memilah tugas sesama saudara-saudaramu, sesama menteri yang sebaya. Mereka bukan saiangan-sainganmu, mereka adalah para utusan Allah sepertimu, mungkinkah kamu mengkhianati mereka dalam menjalankan tugasmu?

Manusia, haormatilah menteri-menteri yang sudah tua. Pengalaman mereka ibarat rambu lalu lintas bagimu.kesalahan mereka adalah lampu merah, pemikiran-pemikiran mereka adalah lampu kuning, dan teladan-teladan mereka yang baik adalah lampu hijau.

Manusia, jangan hanya memandang bulan dan mengagumi keindahannya. Bulan tidak pernah berhenti berputar menglilingi bumi, atau kau akan kehilangan bulan untuk waktu yang lama. Manusia, jangan hanya berdiri di batu cadas dan bermimpi. Galilah sumur-sumur untuk menuntaskan dahaga manusia…

Syauqiah, Makkah al-Mukarramah,25 November 2008.

Jumat, Desember 12, 2008

Kurban

Salah satu perintah, yang mengikuti sunnah Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW adalah berkurban, khususnya bagi yang mampu.
Saya sendiri, dalam rangka mengikuti sunnah tersebut, juga melaksanakan kurban di tanah suci, yaitu pada hari tasriq pertama. Kebetulan ada seorang kenalan, muqimin di arab saudi yang membantu saya mencarikan hewan kurban di pasar hewan yang cukup raimai di daerah Syaukiah, Ka'kiah, sekitar 7 km dari Masjidil Haram.
Karena permintaan pasar yang meningkat, maka harga hewan qurban juga ikut naik, harga domba yang pada hari biasa 700 rial, pada hari itu mencapai 1300 rial. kabarnya, pada hari Idul Adha, sehari sebelumnya, malah lebih tinggi lagi.
Setelah berputar-putar sekitar satu jam, dan memperhitungkan 'kekuatan kantong' serta syarat-syart hewan kurban, akhirnya kami membeli seekor domba seharga 650 Riyal. Ditambah 50 riyal untuk biaya masuk tempat penyembelihan, 100 rial ongkos penyembelihan, pengulitan dan pencingcangan, + 10 riyal ongkos angkut domba dari tempat pembelian ke tempat penyembelihan.
Selanjutnya, daging tersebut dibagi-bagikan kepada teeman-teman warga Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Semoga haji ini menjadi haji yang mabrur, dan kurban yang maqbul, Amin.

Jamarat

Dimulai dari kisah setan yang mengganggu Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar, supaya perintah Allah tidak terlaksana, maka pelemparan dan pengusiran Iblis itu kemudian diabadikan dalam manasik haji.
Setelah wukuf di Arafah, menjelang magrib, jamaah menuju Muzdalifah untuk mabit dan memungut batu untuk melempar jamarat. melewati tengah malam, jamaah haji bergerak ke mina, dan pagi harinya melempari Jamarah Kubra sebanyak tujuh kali lemparan. Setelah itu, jamaah boleh melepas pakaian ihramnya. Kondisi ini disebut Tahalul Awal, jamaah haji sudah terbebas dari larangan ihram keculai berhubungan suami-istri.
kepadatan di jamarat disebabkan karena berbondong-bondongnya manusia yang hendak melempar jamarat pada satu waktu, khususnya waktu-waktu afdhal, yaitu semenjak menjelang siang hingga sore hari. Karena itu, pemerintah Saudi Arabia membangun fasilitas jamaarat sebanyak 4 tingkatan, yaitu lantai dasar, laintai 1-4. Juga dianjurkan kepada jamaah haji untuk tidak terlalu memaksakan diri melempar pada waktu afdhal guna mencegah kepadatan dan kecelakaan.
Setelah melempar jamarah Kubra, jamaah yang tidak kelelahada n dan memiliki kesempatan dapat segera melaksanakan tawaf ifadhah di masjidil haram yang diikuti dengan sa'i. Namun, bagi yang belum sempat dapat melaksanakannya kemudian setelah menyelesaikan prosesi mabit di mina dan melempar Jamarat yang tiga, yaitu Jamarah Ula/Sughra, Jmarah Wustha, dan Jamarah Aqabah/Kubra.
Jamaah yang mabit selama dua malam dan melempari jamarat selama dua hari, lalu meninggalkan mina disebut Nafar Ula, sedangkan yang menyempurnakannya selama tiga hari tasyrik disebut Nafar Tsaniah.

Sabtu, Desember 06, 2008

AL-HAJJ AL-ARAFAH

Rukun utama dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, demikian hadits Rasulullah SAW. sesuai dengan pengumuman dari Pemerintah Arab Saudi, pelaksanaan wukuf pada tanggal 9 Zulhijjah 1429 H bertepatan dengan hari Minggu, tanggal 7 Desember 2008.

Sebahagian teman-teman petugas, dan juga jamaah haji telah bertolak ke Arafah sejak pagi hari ini, tanggal 8 Zulhijjah, dan rombongan terakhir akan berangkat sebelum waktu dhuhur tanggal 9 Zulhijjah.

Bagi jamaah yang memiliki penyakit dengan resiko tinggi, akan diberangkatkan ke arafah setelah waktu ashar dalam suatu program yang disebut safari wukuf. mereka diampingi oleh petugas kesehatan yang khusus mengawasai dan merawat mereka.

di Arafah, dijadwalkan shalat dhuhur dan ashar secara jamak qashar, diikuti dengan khutbah wukuf. selanjutnya masing-masing jamaah haji melaksanakan ibadahnya masing-masing, baik berzikir, membaca al-Quran, berdoa, atau bahkan tidur juga dinilai ibadah. Namun setiap jamaah haji, baik laki-laki maupun perempuan harus menjaga pantangan-pantangan ihram selama berhaji, supaya hajinya mabrur dan pahalanya terpelihara.

jamaah akan bergerak ke Mudzdalifah menjelang sore, dan melaksanakan shalat magrib dan isya secara jamak qashar di sana.

Oya, bagi yang tidak berhaji, disunnahkan untuk berpuasa arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, jangan lupa ya...

Senin, Desember 01, 2008

Menjelang ARMINA



Alhamdulillah, seluruh jamaah haji yang tergabung dalam 37 kloter yang bertempat tinggal di wilayah Sektor VI Makkah tahun 1429 H sudah mendiami pemondokannya masing-masing.

Jamaah haji diharapkan mempersiapkan kekuatan fisik dan kesehatannya untu melaksanakan rukun utama dari ibadah haji, yaitu wukuf di arafah, sesuai jadwal yang diputuskan oleh pemerintah Arab Saudi. 

Setelah wukuf pada tanggal 9 Zulhijjah, jamaah akan bergerak ke Mudzdalifah dan Mina, lalu melepar Jumrah yang tiga, dan sesi terakhir dari ibadah haji adalah tawaf ifadhah dan sai.