Senin, Desember 21, 2009

Doa itu Senjatanya Orang Beriman


Awalnya saya hendak menulis tentang kesan saya ketika salah seorang pengurus di KONI Aceh 'menyesalkan' saya yang selama ini berlatih Aikido yang tidak dipertandingkan. Menurutnya, bela diri itu mesti ada prestasinya, seperti Karate, Pencak Silat, Taekwondo, dan Judo yang hendak saya pelajari.

Tapi pertanyaan itulah yang kemudian menggelitik saya untuk bertanya, apasih bedanya, belajar bela diri (self-defense), seni bela diri (martial-art) dan olah raga prestasi (sport-fighting)?

Mungkin, kalo bela diri (self-defense) ya sekedar untuk mengamankan diri sendiri dan orang lain dari ancaman-ancaman fisik, ya kalo sudah bisa aware dengan kondisi sekeliling, dan memiliki seperangkat teknik yang efektif dipake di jalanan, sudah okelah.

Tapi, kalo yang sport-fighting, mungkin harus jadi juara, tidak masalah berapa gaya dan teknik yang dikuasai. apakah efektif untuk bela diri atau tidak, itu mungkin diluar diskusi, mengingat aturan dalam pertandingan yang cenderung mengutamakan keselamatan atlit. Ya, tapi gaungnya memang keren.....

Nah, yang terakhir, martial-art ini bicara tentang seni, hobi, filosofi, dan pencarian jati diri. Jadi tidak semata banting, kunci, dan pukul-tendang saja. Inilah yang menjadikan saya 'bertahan' dalam berlatih. Kita belajar tentang kelemahan dan kekuatan manusia, dan akhirnya belajar mencari jawaban untuk apa semua ini?

Tapi saya sendiri merasa, bahwa ketiga hal di atas akan sangat baik bila bisa dimiliki, dan itu mungkin salah satu alasan saya bergabung dengan teman-teman yang sedang 'menghidupkan' judo di Aceh.

Nah, hubungannya dengan judul di atas adalah, bahwa pembelaan diri yang paling baik bagi seorang mukmin adalah kepasrahannya kepada Allah SWT. Sehebat apapun ilmu, wawasan dan teknik kita, tentunya hanya Kehendak Allahlah yang berlaku bagi kita semua.

Jumat, Desember 18, 2009

Selamat Tahun Baru Islam: 1 Muharram 1431 H


Semoga Awal Yang Baik Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik, Amin...!

Kamis, Desember 03, 2009

Merambah Judo


Dari sulu saya memang sudah tertarik dengan judo, tentunya dari bacaan dan tontonan di internet. setelah sekian lama menunggu, akhirnya, berdekatan dengan pelaksanaan ujian kenaikan Kyu Aikido di Banda Aceh, dikukuhkanlah pengurus provinsi PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) di Aceh oleh Bapak Kasad, George Toisutta selaku ketua umum PB PJSI Pusat, tepatnya tanggal 19 November 2009.

setelah mencari informasi ke sana ke mari, akhirnya diperoleh keterangan bahwa Judo ini sementara masih difokuskan kepada para prajurit TNI, dan pelatihan dipusatkan di Bataliyon 112 Japakeh, Mata Ie, Aceh Besar.

Dengan memberanikan diri, saya mencoba menghubungi pengurus sekretariat provinsi (Bapak-bapak Perwira Yang terhormat dan bersahabat) untuk bergabung dan ikut belajar bersama. Akhirnya saya bertemu dengan Bapak Arsyad (orang Makasar) yang melatih mereka, kebetulan tinggal di wisma yang tidak jauh dari kantor tempat saya bertugas.

Setelah mendapat ceramah secukupnya (beliau adalah orang yang ahli agama disamping sebagai guru judo), saya diajak untuk ikut melihat-lihat latihan mereka. dan semalam, saya cuma bisa gabung sampe pemanasan saja, dan selebihnya melongo melihat mereka berlatih.

masalahnya, karena stamaina saya yang terbatas, dan belum ada pasangan sesama pemula untuk diajak berlatih. ya sudah, setidaknya rasa penasaran saya sudah mulai terobati.....