Selasa, November 20, 2012

Melihat Palestina dari Aceh, sebuah sudut pandang

Ketika membaca berita palestina, saya terbayaang ketika aceh masih bergolak dengan konflik bersenjata. Orang-orang Non-Aceh atau yang tinggal di luar Aceh berkomentar bahwa orang Aceh hebat, jago perang, pejuang sejati dan lain-lain yang sifatnya heroik. dan sebagian orang Aceh dengan bangga menerima komentar tersebut.
pada saat yang sama, Aceh terus berkecamuk, darah terus mengalir, korban berjatuhan, ekonomi dan pendidikan terpuruk, bahkan ibadahpun menjadi tidak nyaman. Dan yang merasakannya adalah orang Aceh, bukan orang luar aceh, meskipun mereka bersimpati.

Demikian pula, dengan segala keterbatasan informasi yang saya miliki, saya menilai palestina seperti Aceh. Saya khawatir perang palestina akan terus berlanjut dan simpati terus mengalir, sama seperti darah dan airmata warga palestina. Saya khawatir generasi palestina hanya lahir dan mati untuk perang saja, demikian juga dengan yahudi yang ada di israel. sementara itu, ditempat lain yang jauh, orang-orang sepulang demontrasi, kembali pada rutinitas dan kesenangan pribadinya masing-masing.

Wahai orang-orang yang berfikir, kita perlu mencari solusi untuk menghentikan perang dan membangun peradaban dengan baik. Perang mungkin tidak bisa dihindari, tapi seharusnya bisa dihentikan. tentu ada kalah menang dan untung rugi, tapi Allah tidak menciptakan kita hanya untuk berperang bukan?

Doa kita yang terpenting bukanlah sekedar memenangkan mujahidin dan mengutuk para zionist israel. Ada banyak tempat yang juga bergejolak di bagian bumi lainnya di luar palestina, tapi mungkin kita tidak tahu.

Doa kita yang paling esensial menurut hemat saya yang lemah ini adalah:
Allahumma iftah bainana wabaina qaumina bil haqqi wa anta khairul fatihin.

Kenapa? karena saat ini kita hidup sebagai kelompok yang saling terhubung satu dengan lainnya. sebagai umat manusia kita adalah keluarga besar, sebagai sebuah kaum di akhir zaman, bukan bagian-bagian yang terpisah meskipun kita berbeda warna kulit, bahasa dan agama.

Sekali lagi, menyelamat nyawa manusia adalah perintah yang jelas dari Allah SWT.
Mohon koreksi bila cara berpikir saya salah, kepada Allah semata kita mohon petunjuk dan kebaikan, serta ridhanya. Amin ya rabbal alamin......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar