beberapa tertawa dan beberapa menangis
ketika keledai disebutkan
yang tertawa mengira itu hanya lelucon belaka
atau bahwa dirinya lebih mulia dari keledai
bukankah suara keledai 'dihina' Allah?
bukankah orang-orang 'mati rasa' itu dianggap keledai dengan kitab di pelananya?
yang menangis merasa malu dan sedih
karena dirinya bukan keledai
keledai tidak pernah bermaksiat
tidak pernah 'mengangkangi' kewajiban
keledai tidak akan dihisab
bukankah keledai tidak jatuh dua kali pada tempat yang sama?
silakan tertawa dan silakan menangis
karena nyatanya kita bukan keledai
kita punya takdir sendiri
tapi jaganlah terlalu mudah merasa diri lebih mulia
dari keledai
ada kalanya kita menjadi penunggang keledai
tapi banyak pula yang menjadi keledai bagi nafsunya
wahai keledai, kami mohon maaf
bukan bermaksud menghina dan membela diri
tapi memang 'diminta' Allah belajar dari keledai
Note : silahkan merujuk beberapa ayat al-Quran yang mengangkat keledai "himar" atau "hamir" sebagai ibrah bagi yang mau belajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar