Kamis, September 29, 2011

Waspada, waspadalah...!

Diantara yang kita pelajari dari latihan berulang-ulang beladiri adalah sikap waspada, waspada pada serangan, juga wasapada pada kemungkinan konter terhadap teknik kita. Tapi, karena kita tidak melatih beladiri ini untuk tujuan yang mendesak, maka sikap waspada kita juga terbentuk secara perlahan dan lamban.

Karena saya berlatih beladiri sebagai olahraga plus, saya tidak terlalu khawatir belum bisa benar-benar waspada terhadap serangan dan konter lawan, yang saya khawatir kalo saya tidak sadar bahwa saya harus bersikap waspada, atau kapan harus waspada.

Nilai kewaspadaan ini, saya kira justru lebih urgen untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena kehidupan sehari-harilah yang memberi kita identitas sebagai seseorang yang layak disebut "saya, anda" atau juga "dia."

Maka tantangan yang harus diwaspadai secara cermat adalah tantangan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena bila kita gagal mengantisipasinya, bisa jadi identitas kita juga akan "gugur."

Saya hanya ingin mencontohkan kewaspadaan pada hal-hal yang sering dianggap sepele, namun pengaruhnya besar bagi kita yang berlatih biladiri. Misalnya, waspada kehabisan bensin sehingga tidak bisa pergi latihan atau justru kendaraan mogok di tengah jalan ketika pulang. maka perlu waspada menjaga status bensin kita.

Contoh lain, waspada terhadap hujan. Bisa-bisa kita tidak bisa datang ke tempat latihan karena hujan, atau sebaliknya terjebak di tempat latihan karena tidak bisa pulang. Maka selalu sedia payung sebelum hujan, atau mantel misalnya.

Yang jauh lebih penting lagi adalah waspada terhadap waktu shalat. Tidak jarang kita ketinggalan shalat karena latihan. Alasannya bisa macam-macam, gak keburu latihan lah, atau telat selesai latihan lah, atau pakaiannya gak sucilah, dll.

Saya sendiri mencoba mewaspadai tantangan ini sebaik-baiknya. setidaknya saya selalu memakai kaos yang masih bersih dan layak untuk shalat, plus membawa kain sarung juga untuk shalat. Nah, kalo untuk cewek saya sarankan juga membawa perlengkapan shalat, mukena misalnya.

Terus terang, shalat adalah hal yang utama, baik untuk kebaikan di dunia maupun di akhirat, jadi jangan sampai masalah latihan mengaburkan shalat kita. Saya pribadi berharap bahwa keberadaan saya sebagai alasan kawan-kawan berlatih bela diri mendorong kita menjadi insan yang semakin bertakwa kepada Allah sebaliknya. Saya takut bila keberadaan saya, justru menjadi alasan, baik langsung ataupun tidak, untuk meninggalkan shalat.

Waspada, waspadalah.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar