Jumat, Januari 20, 2012

Selimut Tebal

Alhamdulillah, doa saya segera mendapat jawaban. Tadi pagi, setelah terbangun karena suara imam subuh di Masjid Raya Baiturrahman yang dipancarkan melalui radio yang kerap dihidupkan oleh mertua saya setiap pagi, saya segera berwudhuk dan shalat subuh. Memang idealnya ke Masjid dan berjamaah, saya akui level saya sedang di bawah rata-rata.

Sambil berzikir dan berdoa tentang berbagai beban pikiran yang mendera saya akhir-akhir ini, sayup-sayup suara radio yang memancarluaskan ceramah subuh masuk ke rumah saya.

Dalam mukaddimahnya, khatib mengulang kembali ayat yang dibacakan imam tadi, tatajafa junubuhum anil madhaji’… kira-kira artinya orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat tidur, malaksanakan qiyamul lail, bermunajat ke hadirat Allah SWT.

Dalam penjelasannya, penceramah mengangkat QS. Al-Muzammil. “Wahai orang yang berselimut…!” maksudnya Allah memanggil hamba-hamba-Nya yang berselimutkan berbagai macam-macam masalah untuk bangun malam dan melapor kepada Allah. Allah menyediakan berbagai macam solusi dan jalan keluar, hanya saja, manusia jarang mengakses fasilitas qiyamul lail tersebut.

Kenapa qiyamul lail menjadi penting, karena Allah hendak memberikan solusi, jawaban, dan anugrah yang besar melalui momentum tersebut “sanulqi alaika qaulan tsaqila…” Dalam konteks rasul, qaulan tsaqila dapat berarti petunjuk langsung dan wahyu, tapi untuk ummat Nabi Muhamamd, bisa berarti ketentraman batin, kekuatan jiwa, inspirasi, ilham dan semangat yang positif yang bermuara pada sulusi bagi masalah-masalah yang sedang kita hadapi, menyibak selimut kekalutan dan kesulitan yang selama ini ‘membungkus’ diri kita.

Wabillahi taufiq walhaidayah, semoga bermanfaat
Catatan : Cemah Subuh, Jum’at, 20 Januari 2012 dari Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar