Rabu, Maret 30, 2011

tentang aikido yang islami

Risalah Pengantar

Aikido yang Islami

Sebagai pedoman bagi aikidoka muslim di Dojo Iskandar Muda Komplek Jasdam IM

Latar Belakang

  1. Agama Islam adalah agama yang sempurna secara fitrah;
  2. Ajaran Islam merupakan tolok ukur bagi ajaran agama dan budaya yang ada sebelumnya;
  3. Ajaran dan budaya yang berkembang di luar lingkungan Islam cenderung bersifat mistis, animis, dan mengandung unsur-unsur kesyirikan terhadap Allah SWT;
  4. Aikido dikembangkan oleh Morihei Ueshiba yang berpaham shinto dengan banyak dewa dan memuja roh-roh leluhurnya;
  5. Hadis nabi bahwa Ilmu Allah (hikmah) adalah milik orang beriman, maka ambillah meski dari mulut seekor anjing (dalam hal ini tentu melalui penyaringan dan pemilahan mana yang benar dan mana yang salah);
  6. Umat Islam yang berlatih aikido.

Maksud dan Tujuan

  1. Menjelaskan unsur-unsur praktik aikido yang tidak sesuai dengan ajaran Islam;
  2. Menjelaskan filosofi aikido yang tidak sesuai dengan ajaran Islam;
  3. Membuat pedoman bagi peserta latihan Aikido yang beragama Islam.

Metode dan Sumber Rujukan

  1. Bersikap hati-hati terhadap sesuatu yang tidak diketahui seluk beluknya;
  2. Memelihara keimana dalam fitrah agama Islam;
  3. Merujuk kepada ajaran Al-Quran;
  4. Merujuk kepada tuntunan hadis-hadis Nabi Muhammad Saw;
  5. Memperhatikan pendapat dan pandangan Ulama-ulama Islam;
  6. Mengikuti jejak yang baik dari para pendahulu muslim di bidang beladiri;
  7. Selalu bersikap terbuka terhadap kritik dan memperbaharui ilmu dan pemahaman.

Pembahasan

Pasal 1

Tentang Upacara Latihan

  1. Memulai latihan dengan salam Islam, dan berdoa kepada Allah SWT semoga latihan ini bermanfaat bagi kesehatan, dan ilmu yang diperoleh dapat diamalkan untuk kebaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan Agama Islam, berdoa semoga latihan dapat berjalan dengan lancar, tidak terjadi kecelakaan, dan dijauhkan Allah dari segala fitnah dan gangguan, berdoa semoga dimudahkan dalam berlatih dan memperoleh pengetahuan.
  2. Tidak menggunakan lagi sikap dan ungkapan menghormat “rei,” “oneiguzaimaz,” dan “arigatoguzaimaz,” karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam, dan tidak diketahui makna dan maksudnya secara pasti.
  3. Sikap duduk tetap dipertahankan.
  4. Berdoa tidak perlu menutup mata, karena bukan meditasi.
  5. Istilah-istilah dalam diganti menjadi “Assalamualaikum-Wa’alaikumussalam,” “Siap,” “Lanjutkan,” “Silahkan,” “Terimakasih.”
  6. Menutup latihan dengan salam dan berdoa.

Pasal 2

Tentang Penyelenggaraan Latihan

  1. Latihan dimulai dengan salam.
  2. Dalam latihan bersama, tempat duduk laki-laki dan perempuan dipisahkan.
  3. Tidak merujuk senioritas dalam urutan duduk.
  4. Bila dimungkinkan, peserta latihan laki-laki terpisah dengan peserta latihan perempuan, baik tempat maupun jadwal latihannya, termasuk pelatih juga disesuaikan.
  5. Pakian latihan harus menutupi aurat.
  6. Latihan teknik harus didahului dengan pemanasan untuk mencegah cidera.
  7. Latihan diakhiri dengan pendidinginan atau relaksasi sebelum ditutup.
  8. Saling hormat-menghormati selama latihan.
  9. Mempertimbangkan kondisi kesehatan peserta latihan.
  10. Terbuka untuk pertanyaan, kritik dan saran perbaikan.

Pasal 3

Tentang teknik-teknik Aikido

  1. Penamaan dan penyebutan teknik merujuk kurikulum Aikido, tidak dilakukan penerjemahan kecuali untuk memudahkan pemahaman.
  2. Teknik diajarkan sesuai dengan kurikulum dari organisasi induk.
  3. Selalu memohon petunjuk Allah dalam mengeksekusi teknik aikido (Nage).
  4. Selalu berlindung kepada Allah dalam menerima teknik aikido (Uke).

Pasal 4

Tentang filosofi Aikido dan Ajaran Islam

  1. Konsep Ki di aikido tidak bisa dipahami dalam konteks Islam, kita meyakini pertolongan Allah dalam setiap tindakan dan perbuatan kita, termasuk dalam mengeksekusi teknik aikido.
  2. Harmoni dengan alam dalam konteks Islam berarti bertindak selaku khalifah Allah dalam mengayomi makhluk lainnya sesuai dengan tuntutan dan ajaran Islam.
  3. Aikido adalah salah satu beladiri, bukan satu-satunya beladiri yang boleh dipelajari umat Islam, yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, baik teknik maupun filosofinya.
  4. Tidak memaksakan tenaga berarti tidak memaksakan kehendak untuk menjatuhkan dan mencederai lawan atau partner latihan, akan tetapi melakukan teknik aikido secara hati-hati dan mempertimbangkan kemungkinan kelemahan lawan.
  5. Center point adalah titik keseimbangan tubuh dalam berbagai kondisi, tidak mesti merujuk pada salah satu anggota atau bagian tubuh.
  6. Selalu bertwakal kepada Allah dalam setiap keadaan, bukan menyerahkan diri pada kehendak alam.
  7. Dalam latihan memang tidak ada musuh atau lawan, yang ada adalah kawan atau saudara yang menjadi partner latihan, karenanya harus bersikap saling menghormati, saling membantu, dan tidak egois.
  8. Di dunia nyata, sesuai petunjuk Allah, orang-orang beriman memiliki musuh yang nyata, baik dari golongan jin maupun manusia, jadi bertindak membeladiri, memebela keluarga, membela iman dan kebenaran adalah bagian dari agama.
  9. Berprasangka baik adalah ajaran agama, dan mengharapkan kebaikan dan pertoubatan musuh adalah sebuah kebaikan, karena eksekusi teknik aikido tidak boleh mencederai apa lagi membunuh lawan, hanya untuk menguasai dan mengendalikan lawan sehingga bisa diklarifikasi dan diarahkan kepada kebaikan.
  10. Dalam kondisi kritis, bertwakal kepada Allah adalah solusi, dan kita berharap bahwa tindakan kita membawa kebaikan dan sesuai dengan kehendak Allah, bukan karena nafsu.
  11. Hal-hal lainnya terbuka untuk didiskusikan.

Pasal 5

Tentang Mengikuti Ujian dan Latihan Bersama dengan Non Muslim

  1. Lakukanlah konsultasi dengan penguji, pelatih, atau panitia tentang keberatan-keberatan kita.
  2. Intinya adalah memelihara keyakinan, lakukanlah penyesuaian seperlunya saja.

Penutup

  1. Pelajari kembali agama dengan sungguh-sungguh, banyak bertanya dan mengkaji berbagai sumber tentang aikido dan Islam;
  2. Amalkan ilmu yang sudah diketahui;
  3. Keputusan bersifat pribadi-pribadi, tidak ada paksaan, karena kita masing-masing akan mempertanggungjawabkannya nanti dihadapan Allah SWT.

Banda Aceh, 23 Maret 2011

Disusun Oleh Khairuddin Aba, Kyu 2


Catatan : Materi ini sebelumnya di muat sebagai note di account facebook saya, dan mendapatkan beberapa komentar/kritik yang positif. mohon dilanjutkan kritik dan masukan kostruktif lainnya supaya bisa kita jadikan buku sekalian. Terimakasih sebelumnya

14 komentar:

  1. kyu 2??? berani nulis??? heibat walau cetek ilmu

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas komentarnya
    Mempelajari aikido mungkin baru beberapa tahun saja, tapi menjadi muslim itu adalah anugrah yang saya dan kawan-kawan saya bawa sejak lahir.
    Aikido tidak dibawa mati, tapi Iman adalah bekal kita di dunia dan diakhirat.
    Karena itu kami berinisaitif menasehati diri sendiri dan kawan-kawan yang berlati di Dojo IM untuk berhati-hati dengan filosofi aikido yang dibangun diluar islam. Wallahu a'lam bisshawab

    BalasHapus
  3. pendapat anda itu mungkin ada benarnya, akan tetapi sebaiknya anda juga mebaca literatur mengenai ajaran islam (saya juga masih belajar juga masih sedikit ilmu)terutama di aspek tasawuf dan mencari literatur buku tentang aikido yang ditulis oleh orang yang beragama islam,nantinya anda akan menemukan keasyikan mempelajari tentang aikido dan kesingkronan antara aikido dengan ajaran islam.

    aikido memang tidak dibawa mati, tetapi amanah (ilmu, harta, anak) yg dititpkan oleh Allah kepada kita yang akan dimintai pertanggungjawaban.
    dan pertanyaan saya, apakah anda yakin kalau keimanan anda diterima dan diakui oleh Allah?

    BalasHapus
  4. terima kasih atas masukannya, alhamdulillah saya juga peminat tasawuf, tapi perlu dicatat bahwa dimensi tasawuf islam tidak bisa disamakan dengan ajarana gnostik dari agama atau kebudayaan lain, misalnya budha atau zen yang banyak mempengaruhi para kesatrianya.

    secara universal memang ada beberapa nilai yang bersesuaian, tapi akar dari ajaran masing-masing kepercayaan ini berbeda, khususnya Islam, berakar pada Quran dan sunnah nabi, tidak semata-mata pengalaman 'religius' ataupun pemahaman yang tentunya sangat relatif.

    Sebagai ilmu beladiri, saya angkat salut dengan teknik-teknik aikido yang tampak lembut tapi powerful, saya sendiri terinspirasi oleh kemampuan rasulullah untuk beladiri, baik tangan kosong maupun bersenjata, saya kira, seandainya kita punya link yang shahih ke Rasulullah, tentu kita akan mempelajari teknik-teknik tersebut sebagaimana diwariskan Rasulullah dan para sahabatnya.

    akan tetapi, untuk ilmu dan kebudayaan manusia, islam bersifat sangat terbuka untuk menerima masukan dari mana saja, selama batas-batas 'keimanannya' tidak cidera.

    Nah, tidak bisa dipungkiri, sebagai orang yang juga religius, O Sensei juga membangun filosofi dan ajarannya sendiri di samping teknik-teknik aikido yang bersifat paraktikal

    Masalahnya, sumber ajaran dan filsafat O Sensei itu dari mana, itu saja yang saya kira perlu diwaspadai, jangan sampai unsur-unsur syirik dari Agama yang dianut O Sensei masuk dan merusak 'kesucian' iman orang Islam.

    Terlebih, kita tau bahwa orang jepang beriman kepada banyak dewa, yang dalam 'kacamata Islam' bisa berarti setan-setan yang mempengaruhi manusia dengan berbagai cara supaya mereka jauh dari 'hidayah' Allah. padahal Allah mengingatkan kita jangan sampai terjebak pada siasat setan yang usianya lebih tua dari manusia itu sendiri.

    Secara pribadi saya sangat senang berdiskusi dengan anda dan berharap bisa mengetahui nama dan alamat email anda, saya yakin, untuk aikido dan beberapa hal dalam kehidupan ini, tentu anda lebih mumpuni dan berpengalaman.

    Salam, Khairuddin Aba (sekarang udah kyu 1, he...he....)

    BalasHapus
  5. mas khairuddin bisa silaturahmi bagi2 ilmu ga?

    BalasHapus
  6. boleh, silahkan...
    email saya : khairuddin434@gmail.com
    atau hp : 081360341450

    BalasHapus
  7. Assalammu'alaikum, untuk di surabaya apakah ada informasi ttg aikido yg sudah di "filter" ini ? akhmad

    BalasHapus
  8. Sepertinya memang tugas kita pribadi untuk menyaringnya secara terus menerus, akhi Ahmad.

    Seiring bertambahnya ilmu, wawasan dan pengalaman, pandangan kita juga bisa berubah. Kita tidak boleh jumud dan berhenti pada satu situasi/kondisi saja.

    Adakalanya yang awalnya kita anggap benar pada satu siatuasi, menjadi tidak tepat pada situasi yang berbeda.
    Sebaliknya juga, yang tidak dapat kita terima pada suatu situasi, menjadi hal yang lumrah pada situasi/kondisi yang berbeda.

    Saya menyarankan kita terus belajar, supaya keimanan kita tetap update, demikian jiga dengan ketrampilan kita di bidang beladiri dan lainnya.

    Tantangan terus tumubuh dan berkembang, tidak bisa kita hadapi dengan satu "senjata" saja, tetap update ilmunya dari berbagai sumber, akhi.

    Untuk surabaya saya tidak punya informasi.
    Wassalam.

    BalasHapus
  9. maaf mas yah tadi sih saya lihat dalam latihan berdoa g usah tutup mata jangan salah mas tutup mata adalah meditasi sesa at dan tradisi yang tidak boleh dihilangkan justru ini yang membuat kita rileks dan pahan betul inti pelajaran aikido dan juga memangg betul islam ngajarin setann musuh manusia betul cuman dalam latihan aikido jangan anggap kita punya musuh anggap ajja kita ga punya musuh lupakan iblis tuh dan juga saya kasih tau nih makna arti kata onegaisimaz artinya mohon bantuanya arigato terima kkasih banyak nih saya saranin juga yah mas klo mas masih ngamalin ajaran di atas silahkan. asal jangan dalam aikido

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih saudara kris atas komentarnya.
      tulisan di atas adalah catatan saya beberapa tahun yang lalu, banyak yang kemudian berubah seiring perjalanan waktu.
      selaku muslim, adalah kewajiban untuk memelihara keislaman, pada saat yang sama juga bisa berpikiran terbuka untuk berbagai macam kemungkinan dan kebenaran.

      Tulisan di atas, ketika saya baru mulai, dan hanya cocok bagi pemula juga.

      berhenti pada satu titik ada kalanya adalah keputusan yang tepat. tapi air yang berhenti mengalir akan kehilangan kejernihannya.
      Wallahu a'lam, saya berdoa anda terus berlatih aikido, semoga bisa membantu diri sendiri dan orang lain.
      amin

      Hapus
  10. assalamu alaikum
    di makassar terdapat dua tempat latihan aikido, namun sifatnya tidak formal karena tidak ada pelatih (dulu pernah ada), jadi saat ini tidak ada ujian kenaikan tingkat. yang ngajar itu teman2 yang sudah lebih dulu latihan dan dulu pernah ikut ujian naik tingkat ada yg sdh sampai kyu3.
    saya baru mau belajar dan saat saya tidak terlalu mempersoalkan soal ada pelatih atw tidak. yg penting ada yg bisa bantu untuk belajar.
    soal penerapan latihan yg islami saya belum tahu sebaiknya bagaimana, karena saya baru ikut sekali saja, itupun cuma berlima.
    karena mau belajar, saya ikut saja tanpa tahu bagaimana latihan yang tepat bagi orang baru. fyi, saya selama ini cuma sekali ikut latihan beladiri, pencak silat waktu msh sd. skrg usia saya sdh 36 tahun.
    kira2 apa saran dari abang abadiaceh buat saya sebagai orang yg baru mau belajar. trus kali aja ada pelatih yang mau hijrah bagi ilmu di makassar.
    wassalaam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wassalamualaikum, Abang di Makasar, saya baru 32 th, jadi lebih muda dari Abang, tentunya.
      sebenarnya kasus aikido di aceh juga pernah begitu, bang. yang ngajar kita dulunya relawan dari jakarta, yang satu baru kyu 3, satunya lagi baru kyu 4 kalo gak salah. jadi yang ngujinya datang dari jakarta ke banda aceh, dari Induk Organisasi, 1-2 kali setahun.
      Setelah pelatih lama selesai tugas di aceh, dilanjutkan oleh peserta yang paling senior, saya masuk generasi kedua atau ketiga, yang menguji tetap dari jakarta, sampai ada yang Shodan di Aceh, baru ujian kyu ditangani sama Yudansa lokal. kita ujian yudanshanya ke jakarta, ada juga yang sempat ujian di malaysia, saat ini ada 4 orang dan 1 Aikido di Banda Aceh yang saya kenal.
      Jika ada kontak person organisasi induk dari pelatih sebelumnya, coba dihubungi, mungkin mereka bisa bantu, minimal dari pelatih dojo yang terdekat ke tempat abang. supaya ada pembinaan dan kriteria tingkatannya jelas(kayak ijazah sekolah aja).
      Tapi untuk belajar, yang paling penting adalah komitmen untuk berlatih, menyediakan waktu minimal 2 jam seminggu untuk berlatih, dan mencoba melakukan teknik bukan dengan cara memaksa, pelan-pelan isnya Allah akan dapat 'rasa'-nya.
      jangan malu untuk salah, atau mencoba variasi teknik yang berbeda, biasanya beda orang beda tekniknya, meskipun bentuknya dari luar kelihatan sama. dalamhal ini youtube bisa menjadi rujukan awal.
      Sebagai junior, hindari berbeda pendapat dengan senior, Bang. itu pengalaman saya. kalo udah Yudansha beda pendapat gak masalah, tapi kalo masih kyu kadang dianggap tidak sopan sama senior, meskipun perbedaannya kadang tidak prinsip sekali.
      Selain level aikidoka, yang membuat teknik dan skill bagus itu adalah latihan, kalo udah kyu 1 atau dan 1 pun, jika berhenti atau jarang latihan, tekniknya bisa lebih buruk dari pemula.
      kesimpulan saya sementara in, bang. bagaimana menerapkan latihan yang islam adalah sesuai niat kita. jika niat kita kuat dan baik, pelan-pelan juga akan menjadi baik, tapi bila niat tidak kuat, jauh kemungkinan akan menjadi baik dan islami.
      di dojo saya sendiri, sementara masih gabung antara peserta yang laki-laki dan perempuan, sekitar 3-4 orang yang perempuannya. Insya Allah, setelah ujian ke Kyu 2 pada pertengahan tahun ini, saya bantu mereka buka kelas khusus perempuan. mereka sudah bisa melatih, insya Allah.
      Selamat berlatih, dan semoga memperoleh kemudahan di dunia dan di akhirat, amin.
      salam kami dari Aceh untuk Makasar, bang. Kebetulan guru judo saya, Sensei Arsyad, dan 3, adalah orang Makasar juga.

      Khairuddina

      Hapus